Judul : Sherlock Holmes “Anjing Iblis dari
Baskerville”
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Tebal : 264 halaman
Tahun terbit : 2014
ISBN : 978-602-255-659-6
.
.
.
Blurb :
Karena ulah keji salah satu leluhur di masa
lampau, seluruh anak keturunan Baskerville dihantui oleh kutukan maut anjing
iblis. Sir Charles Baskerville ditemukan tewas di dekat gerbang menuju padang.
Tidak ditemukan tanda-tanda telah terjadinya tindak pembunuhan selain sebuah
tapak kaki pemburu berukuran raksasa.
Sekali lagi, Sherlock Holmes ditantang untuk
memecahkan misteri pembunuhan yang berbau supranatural. Berpindah dari padatnya
Kota London ke Padang Dartmoor yang terpencil, sebuah misteri gelap menunggu
untuk dipecahkan. Selain harus memecahkan misteri, Holmes dan dr.Watson harus
bergerak cepat untuk melindungi satu-satunya ahli waris yang masih tersisa,
sebelum kutukan anjing iblis itu menimpanya.
.
.
Sebuah peristiwa kriminal berbau supranatural
yang terjadi di Padang Dartmoor terdengar sampai telinga Sherlock Holmes dan
Watson yang tengah berada di London. Sir Henry Baskerville, satu-satunya ahli
waris dari Baskerville mendatangi kediaman Sherlock Holmes dan Watson untuk
memecahkan kasus ini. Kasus ini sedikit berbeda dari kasus-kasus sebelumnya
karena pelaku dari kasus ini memadukan komponen supranatural dan terlebih lagi,
cerita tentang kutukan anjing iblis dari Baskerville membuat semua orang
terpengaruh akan seramnya anjing iblis tersebut. Sekilas, kasus criminal ini
memang benar-benar ulah kutukan dari anjing tersebut. Namun, Sherlock dan
Watson berhasil mengungkap bagaimana sebenarnya kasus ini bermula dan terjadi.
Kini, Sir Arthur kembali mengajak pembaca untuk
memecahkan kasus kutukan Anjing Baskerville.
Semua tentang harta, warisan, dan ambisi.
Novel karangan Sir Arthur Conan Doyle yang
berbau supranatural ini dimulai dengan suasana yang santai di kediaman Sherlock
dan Watson dengan perbincangan ringan mereka. Namun, suasana santai tersebut
tidak berlangsung lama setelah kedatangan Sir Henry Baskerville. Suasana
mengalami transisi menjadi lumayan tegang dan tanpa banyak basa-basi dari Sir
Arthur, konflik berdatangan secara perlahan. Mulai sari teror untuk Sir Henry
sampai penguntit Sir Henry. Saya sangat suka ketika suasana yang santai ini
tidak terlalu lama mendominasi novel ini sehingga tidak terkesan flat dan
membuat saya ingin terus melanjutkan cerita ini. Inilah candu tersembunyi dari
novel ini, ketika suasana yang santai langsung mengalami transisi menjadi semakin
menegangkan.
Sir Arthur juga berhasil membangkitkan latar
tempat dan suasana dari novel ini. Sehingga, ketika membaca novel ini, saya
dapat merasakan bagaimana mencekamnya Padang Dartmoor dan suasana sekitarnya
yang tidak bersahabat alias seram sekali. Dengan kata lain, saya merasa seperti
terbawa suasananya.
Untuk alurnya, saya bisa mengatakan bahwa novel
ini memiliki alur yang santai pada awalnya saja. Namun setelahnya, novel ini
memiliki alur yang bisa dikatakan tidak santai dan lumayan berat mengingat
bahwa ini adalah novel dengan genre detektiv , namun juga tidak berbelit-belit.
Justru menurut saya, alur novel ini sangat seru dan berkesinambugan antara satu
dengan lainnya. Karena alurnya yang sangat seru dan menantang, maka novel ini
sangat cocok jika dikategorikan sebagai novel petualangan detektiv. Alur novel
ini juga memiliki candu yang kuat karena tidak membosankan dan membuat saya
ingin terus melanjutkan sampai akhir cerita.
Novel ini memiliki dua konflik yang
berhubungan, yaitu ketika Sir Henry mendapat teror dan kutukan anjing
Baskerville. Sir Arthur dengan hebatnya berhasil memadukan konflik ini dan
tetap konsisten dalam mengupas konflik ini dengan sangat rinci dan bertahap, seperti
awal mula teror untuk Sir Henry, awal mula kutukan anjing Baskerville itu,
serta apa sebenarnya hubungan dari konflik semua ini. Sir Arthur juga
memberikan resolusi tentang pemecahan kasus ini secara logis namun masih dapat
diterima oleh saya karena bahasanya tidak terlalu berat. Rupanya, resolusinya
sesederhana itu namun berhasil membuat saya tercengang.
Untuk tokoh dan penokohannya saya rasa tidak
ada masalahnya. Sherlock dan Watson masih dengan sifat khas mereka
masing-masing, sementara beberapa tokoh lainnya juga digambarkan dengan sifat
mereka masing-masing sehingga tidak membingungkan. Beberapa tokoh pendukung
lainnya juga dimunculkan pelan-pelan oleh Sir Arthur. Uniknya, tokoh-tokoh
pendukung yang dimunculkan dapat menjadi clue atau kunci dari kasus yang tengah
dihadapi oleh Sherlock dan Watson.
Aku paling suka di bagian konflik menuju resolusi yang terbungkus dengan sangat rapi serta
latar tempat dan suasanya yang berhasil terbangun secara bagus.
Dari novel ini, saya dapat memetik sebuah
amanat yang nyata, yaitu harta dapat membutakan siapapun dan dapat menggelapkan
hati serta pikiran manusia.
Novel ini sebenarnya sangat bagus dan semuanya
telah terbungkus secara rapi, namun sayangnya, saya masih menemukan beberapa kesalahan
pengetikan di buku ini.
Novel ini tergolong novel yang berat dan
mengandung asah otak, jadi cocok untuk kalian yang suka novel yang menantang.
Rating untuk novel ini adalah 4,8/5
Komentar
sosis
Posting Komentar