Judul : Yoo Shi-Jin's Scandal
Penulis : Marlina Lin
Tebal : 179 halaman
Penerbit : Penerbit PT Grasindo
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-050-247-2
.
.
.
"Aigoo! Kalau begitu, dia pasti sengaja. Wanita itu pasti muncul untuk balas dendam. Ia akan menghancurkan kariermu dan semua pasti sudah direncanakan.
***
Kim Sa-Rang, mantan chaebol yang telah bangkrut. Memiliki Lee Dal-Po, sahabat yang selalu ada untuknya, bahkan saat dirinya jatuh ke titik terendah dalam hidupnya. Namun siapa sangka, perintah CEO tempatnya bekerja justru mempertemukan dirinya dengan pria yang tega meninggalkannya dulu. Pria yang telah sukses tanpa sepengetahuannya. Menjadikannya korban teror dari orang=orang yang mendukung pria itu.Yoo Shi-Jin, pria yang meraih sukses sebagai aktor setelah terlibat skandal pertunangan selama tiga hari. Memiliki pesona yang berhasil menaklukan hati aktris tercantik peringkat empat Korea, Shin So-Ra. Mempunyai Han Tae-Sun, manajer yang selalu mendukungnya. Shi-Jin merasa hidupnya sangat beruntung. Namun, siapa sangka, malam EBC Drama Award yang seharusnya menjadi momen bahagia, justru menjadi mimpi buruk baginya. Daesang Award yang berhasil diraih Shi-Jin justru menjadi gerbang pertemuan dengan seseorang dari masa lalunya. Sejak malam itu, kesialan terus menghampiri Shi-Jin. Membuatnya terjebak di antara pilihan-pilihan rumit yang sarat risiko.
Menapaki beberapa hati pada waktu yang bersamaan bukankah itu melelahkan? Juga menyakitkan?
.
.
.
Versi lain yang di pegang oleh Sa-Rang, mantan seorang anak konglomerat adalah Shi-Jin lah yang saat itu meninggalkannya. Hari yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi mereka, justru berbalik menjadi hari terpahit yang sampai kapanpun akan membekas di ingatan Sa-Rang, Shi-Jin yang secara tiba-tiba meninggalkannya. Sa-Rang, yang saat itu harus menghadapi cobaan bertubi-tubi, harus merelakan nasibnya berubah menjadi seorang staff karyawan yang harus membanting tulang demi sesuap nasi. Kehidupan yang telah berbalik dengan Shi-Jin tanpa sepengetahuannya.
Ketika mereka bertemu, mereka tetap memertahankan ego mereka masing-masing dan bersikukuh dengan argumen tentang siapa yang bersalah. Sehingga, tiada hari tanpa bertengkar. Bahkan, Sa-Rang dengan sengaja mengikrarkan dirinya sebagai anti-fans dari seorang Yoo Shi-Jin. Namun, nasib sial menghampiri mereka ketika sebuah skandal besar harus melibatkan mereka berdua di dalamnya. Latar belakang kehidupan pribadi mereka terkuak di hadapan publik. Lalu, siapakah yang sebenarnya bersalah atas semua ini?
.
.
.
Meksipun aku sudah bisa menebak bagaimana ending novel ini, tapi untuk aku yang kembali ke dunia pernovelan, novel ini sangat memenuhi kebutuhkanku, karena:
1. Novel ini tipis dan alur yang disajikan sangat ringan dan mengalir dengan santai. Aku pikir, alur yang ringan ini bakal berdampak ke ceritanya yang menjadi flat. Ternyata, aku salah. Meskipun alurnya ringan dan santai, namun alurnya ini sangat berisi dan secara bertahap dapat menyampaikan bagaimana cerita itu sebenarnya. Misalnya saja masa lalu dari masing-masing tokoh yang dapat terkuak secara perlahan dan pasti.
2. Konflik yang disajikan memang lebih mengedepankan konflik batin, tetapi ini berhasil membuatku mampu ikut merasakan apa yang tokoh tersebut rasakan. Namun aku akui, konflik di novel ini juga ringan dan tidak membutuhkan penyelesaian yang terlalu berat.
3. Penokohan dan perwatakannya aku suka, karena penulis mampu menciptakan sosok tokoh -terutama tokoh utamanya- dengan ciri khas mereka masing-masing. Aku juga suka sosok Sa-Rang yang selalu kuat dan tabah dalam menghadapi cobaan hidupnya.
4. Pesan yang dapat aku petik dari novel ini juga sangat mengena, seperti :
- Nasib manusia itu bisa berubah-ubah, mungkin yang saat itu sedang berada di bawahmu, akan menjadi berada di atasmu. Jadi, jangan sekalipun meremehkan seseorang yang saat itu berada di bawahmu.
- Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
- Seperti yang dikatakah Ketua Oh kepada Sa-Rang, "...Hanya karena seorang pria di masa lalu, tidak seharusnya kau mengorbankan masa depanmu. Kau perlu hidup dengan baik bukan? Kau akan membiarkan dirimu mati kelaparan karena tak punya pekerjaan, sementara pria itu bersenang-senang? Jangan bodoh. Sadarlah!" Dari apa yang aku tangkap, intinya itu kita harus berorientasi pada masa depan, jangan karena kesalahan masa lalu, kita akan terus terpuruk dan membuat hidup kita hancur. Membenahi diri, belajar dari kesalahan masa lalu, dan terus bangkit adalah yang kita perlukan di masa depan.
Tapi sayangnya :
1. Aku masih menemukan beberapa typo atau kesalahan ketik.
2. Resolusinya terkesan agak buru-buru dan cepat.
3. Ada satu bagian yang sangat aku butuhkan endingnya, yaitu tentang tuntutan Sa-Rang kepada pamannya yang jahat dan bagaimana nasib pamannya Sa-Rang setelah mendapat tuntutan dari Sa-Rang.
Tapi untuk keseluruhan, aku suka sama novelnya dan untuk novel ini aku kasih rating 3,9/5.
Komentar
corn starch adalah
Posting Komentar