[Diikutkan dalam kontes fanfic The Chronicles of Audy Penerbit Haru]


Judul               : Ghost Challenge
Pengarang    : Nadya F.
Cast                 : Audy,Romeo,Rafael,Rex,Regan.
Genre             : Horror,Friendship
Length            : 2.378 words

Siang ini menjadi siang yang terbilang suram bagi ketiga laki-laki yang tengah duduk di depan televise kuno tersebut. Entah apa penyebabnya,keringat dingin dan jantung yang saling berpacu diantara mereka bertiga terasa terdengar di seluruh penjuru ruangan.
“Menurutmu,siapa yang akan dipilih Romeo untuk menemaninya di Ghost Challenge nanti?” Laki-laki bernama Rex tersebut menanyai kedua teman duduknya siang ini,Rafael dan Regan.
“Kurasa,kita berdua yang akan dipilih nanti.”,jawab Regan asal.
“Jadi Saudara Romeo,siapa yang akan anda pilih untuk menemani anda pada Ghost Challenge ini?”
“Ehm,mereka adalah sahabat karib saya.”
Mendengar kata ‘sahabat karib’ saja membuat Rafael,Rex,dan Regan gelagapan. Kalau bukan mereka sahabat karib Romeos,siapa lagi?”
“Silakan anda sebut namanya.”
“Rex,Rafael,dan Regan.”,Romeo tersenyum kea rah kamera yang sedang menangkap wajahnya siang ini.
Romeo mungkin dapat tersenyum setelah menyebutkan nama sahabat karibnya tersebut. Tapi senyuman itu tidak berlaku bagi Rex,Rafael,dan Regan.
“Romeo… Ternyata kau tidak main-main.” Rex mengambil remote lalu mematikan benda kotak tersebut.
Ghost Challenge,sebuah acara yang tengah marak di kota mereka. Yang disponsori oleh berbagai iklan ternama dan hadiah yang sangat menggiurkan. Tapi sayang,hingga saat ini masih belum ada satupun regupun yang lolos pada tantangan tersebut. alasannya singkat saja,karena peserta dari masing-masing regu tidak kuat menghadapi seramnya makhluk halus pada tantangan tersebut.

Romeo kaget setengah mati ketika mengetahui sahabat satu kos-kosannya terbaring lemah tak berdaya di atas tempat tidur. Rex menggunakan kompres di dahinya,Rafael seperti menggigil kedinginan,lalu Regan mengeluh karena kepalanya sakit.
“Kalian? Mengapa bisa begini?”
“Tidak tahu. Tiba-tiba kami bertiga diserang penyakit secara bersama-sama.”,jawab Rafael singkat.
“Padahal Ghost Challengenya dimulai besok lusa.” Romeo setengah mendengus kecewa megingat Ghost Challenge tersebut akan dilaksanakan besok lusa.
“Maafkan kami Romeo,kami tidak bisa mendampingimu. Kau bisa ajak seseorang untuk menemanimu mengerjakan tantangan ini.”,jelas Regan.
“Sayang sekali,padahal jika kalian tidak ikut akan kena denda sebesar 750.000 rupiah.”
Apa? Romeo bicara apa tadi? Ketiga teman Romeo membelalak seketika mendengar angka nominal yang lumayan besar. Bagaimana tidak? Mendapatkan uang 200.00 rupiah saja adalah kategori paling berat bagi keempat laki-laki tesebut. Hingga akhirnya sebuah kesepakatan tercapai. Keempat laki-laki tersebut akan mengikuti Ghost Challenge yang diadakan sebuah stasiun TV swasta. Tentu saja kesepakatan itu tercapai setelah Romeo mengetahui akal-akalan ketiga temannya yang berpura-pura sakit.

Malam ini juga,keempat sahabat karib itu sedang sibuk mengurus perlangkapan mereka. Tentu saja untuk mengikuti Ghost Challenge tersebut yang akan diadakan selama satu malam yang berlokasikan di sebuah gedung tua yang terkenal angker.
“Padahal ‘kan masih lusa,mengapa harus siap-siap sekarang?”,gerutu Rafael yang tak digubris oleh ketiga temannya yang sedang sibuk.

SKIP
“Iya pemirsa. Saat ini saya sedang bersama kelima peserta Ghost Challenge. Mereka Romeo,Rex,Regan,Rafael,dan satunya lagi adalah seorang gadis indigo yang bernama Audy.”
Semua orang yang berada di lokasi itupun tampak bersemangat kan tantangan kali ini. Kecuali Trio R (Rex,Regan,Rafael) yang tak bosan-bosannya menekuk muka mereka. Hanya Romeo dan Audy saja yang bersemangat mengikuti Ghost Challenge tersebut. Tunggu! Audy? Gadis indigo?
Flashback
Sebelum mengikuti Ghost Challenge tersebut,Romeo bernisiatif mengajak teman indigonya,Audy. Karena ia percaya bahwa  Audy dapat mengusir hantu. Tapi mengajak gadis yang berumur lebih muda darinya tersebut tak semudah mengedipkan mata. Romeo harus membujuknya terlebih dahulu,dan juga mengiming-imingi hadiah yang diberikan oleh Ghost Challenge tersebut.
Flashback End
Dengan bermodalkan senter,HP,dan air putih saja,kelima anak muda itu perlahan-lahan masuk ke dalam gedung tua tersebut. Awalnya,suasana pada malam itu sangat tenang dan mencekam. Namun berubah drastis ketika suara kencang Rex memecah keheningan.
“Pulangkan aku saja..Huhu….Lebih baik kita tereliminasi saja dalam tantangan ini. Aku rela deh bayar 750.000 rupiah. Asalkan ada bantuan dari Regan dan juga Rafael.”,ungkap Rex yang diamini oleh kedua temannya yang namanya telah ia sebutkan tadi.
“Enak saja. sudah capek-capek kemari,malah mau dieliminasi. Kalian tidak malu apa? Baru saja sampai beranda depan,sudah merengek ketakutan.” Audy yang risih akan gerutuan tiga temannya tersebut tak segan-segannya menyemprot mereka dengan kata-katanya.
“Kalau bukan karena himpitan uang kuliah,aku tidak mau ikut tantangan kaya gini.”,tambah Rafael.
Apa yang diucapkan Rafael benar adanya. Romeo sengaja mengajak keempat teman dekatnya tersebut agar mereka tidak susah payah lagi membiayai uang kuliah mereka. Romeo fikir tantangan ini hanyalah tantangan biasa. Ternyata tidak! Setelah membaca beberapa misi yang diberikan oleh sang pembawa acara,Romeo rasanya ingin mengutuk dirinya sendiri. Demi apa ini! Batinnya.
Misi tersebut dibagi dalam dua babak,yang dimana  kedua babak tersebut akan dilaksanakan malam ini juga.
Alangkah terkejutnya Rex,Romeo,Regan,dan juga Rafael setelah mengetahui apa misi mereka kali ini. Mencari lima benda peninggalan Kapten van Deep?
“Dan jangan bilang kita akan berpencar dalam mencari kelima benda tersebut.”,rengek Regan yang ditanggapi tatapan tajam dari Romeo yang mengisyaratkan ‘tentu saja kita akan berpencar.’

Sungguh malang nasib Trio R malam ini. Mereka terpaksa ditempatkan di lantai dua untuk memecahkan misi konyol itu. Namun…
“Pokoknya,kita tidak akan berpencar untuk misi ini. Kita akan cari sepatu,tembak,dan topi itu bersama-sama. Oke?”
Rex dan Rafael menyetujui akal bulus Regan. Tanpa mereka tahu ada sesuatu yang mengintai mereka bertiga.
“Rex,kamu tahu? Kalau misalnya ada orang yang sedang bersama-sama dan berjumlah ganjil kaya gini,nanti bakalan ada yang diculik salah satu,lho. Dan itupun yang paling muda.”
Rex menjitak kepala Regan ringan,karena faktanya ia adalah yang temuda dari ketiga temannya tersebut.
“Diam kau! Aku ini sudah menahan rasa takut,malah kau takut-takuti. Memangnya kau mau apa jika aku diculik hantu Kapten van Deep itu—Hwaaa!”
“Hwaaaa? Apaan tadi Rex?”
“Itu tadi..Eum….Ada benda yang jatuh tiba-tiba.”,jawab Rex ala kadarnya.
Memilih untuk kabur,atau melanjutkan misi ini? Itulah yang sekiranya berada di benak Trio R. jika mereka mundur,maka otomatis Romeo dan Audy akan ikutan mundur dan mereka akan dieliminasi. Dan hadiah berupa uang 1 miliyar tersebut akan melayang begitu saja.
“Rex….Jangan nakut-nakuti kita berdua. Kita kan sama-sama takut hantu.”,rengek Rafael.
“Aku berkata jujur. Eh,apa yang aku injak ini?”
Betapa senangnya hati mereka bertiga ketika menemukan sepasang sepatu milik Kapten van Deep. Terbilang cepat untuk menemukannya. Dan kini rasa percaya diri mereka tumbuh kembali setelah menemukan sepasang sepatu itu. Hanya tinggal topi dan tembak saja.
Sementara itu…
“Ternyata jadi anak indigo itu tidak terlalu enak. Buktinya saja aku digoda oleh beberapa hantu di sini. Haduh…Bagaimana ini? Dan mengapa Romeo memberiku bagian yang paling sulit ini.”
KLOTAK!!
“Aduh! Siapa yang melempar kaleng minuman sembarangan? Apa jangan-jangan Rex? Atau Regan? Atau Rafael? Kalau Romeo pasti tidak mungkin,’kan?”
Audy tidak menggubris kaleng minuman yang telah menjatuhi kepalanya tadi. Namun…
KLOTAK!!
Untuk yang kedua kalinya,ia dilempari kaleng bekas minuman. Audy menggeram kesal. Ia segera naik ke lantai dua pada gedung tersebut setelah melihat bayangan sekelebat di atas.
“Apa jangan-jangan??? Hantu van Deep? Ah..tidak-tidak,dia tidak akan muncul sebelum dipanggil pada babak kedua nanti.”
Padahal hanya sebuah tongkat usang. Tetapi mengapa susah sekali carinya? Berkali kali Audy mengungkapkan kata itu disela-sela mencari tongkat usang milik van Deep.
“Ini dia! Wah..senangnya bisa menemukan tongkat usang ini.” Audy ingin segera beranjak. Tanpa dia sadari ternyata…
“Hah? Siapa yang menyodoriku tongkat tadi ya? Hah..apa jangan-jangan??”
Hantu Kapten van Deep,berdiri tepat di belakang Audy. Postur tubuhnya yang menjulang tinggi sukses membuat Audy gelagapan. Audy sempat meminta bantuan dengan melambaikan tangannya kearah kamera,namun sayangnya,kamera itu telah dimatikan oleh hantu Belanda itu.
“Jangan sakiti aku,aku mohon Kapten van Deep. Aku tidak bermaksud menganggu ketenanganmu. Aku hanya bermaksud mengikuti tantangan ini. Aku mohon…maklumi aku…”
Namun hantu Belanda itu malah pergi entah kemana.
“Apakah tadi benar-benar van Deep? Woahh…Bagaimana bisa ia keluar??”
~
“Semoga di laci ini ada pedang milik Kapten itu.”
Romeo berharap sekali misi ini akan selesai tepat waktu. Dan ingin segera melanjutkan misi kedua mereka.
“Hanya satu malam ini saja. Pasti bisa…Harus!”,yakinnya.
Pedang yang dimaksudkan oleh Romeo itu ada di atas rak buku yang sangat tinggi. Bahkan Romeo hampir putus asa ketika akan mengambil pedang itu.
“Yah…Siapa yang menaruh pedang itu di sana? Hufftt…Menyusahkan sekali.”
Ketika Romeo hendak mengambil pedang itu,ia seperti didatangi oleh dewi fortuna saja. Pasalnya,pedang itu jatuh dengan sendirinya dan tepat di depannya.
“Huwaaa…Terimakasih Tuhan. Terimakasih…”,senangnya.
Bahkan Romeo tidak befikir bahwa pedang itu dijatuhkan.

Waktu berjalan detik demi detik,menit demi menit,dan jam demi jam. Hingga kini tengah menunjukkan pukul sebelas belas malam. Itu artinya Romeo cs telah menghabiskan waktu dua jam untuk menjalankan misi konyol ini dari jam Sembilan malam tadi.. Hanya diberi waktu hingga pukul tiga pagi untuk menyelesaikan misi ini. Jika melebihi waktu yang telah ditentukan,konsekuensi akan mereka tanggung sendiri.
“Kok aku tadi ngerasain aura-aura aneh terus ya sepanjang misi ini?”,taya Regan polos.
“Dasar! Lokasinya saja di gedung angker. Ya wajar saja kalau auranya mistis terus.” Rafael menanggapi perkataan sahabatnya itu dengan asal. Padahal ia sendiri juga lebih takut dari pada Regan.
“Terus juga Raf,aku juga ngrasain ada sesuatu yang kurang dari kita bertiga.”
“Aku juga. Rex ‘kan?” Awalnya,Rafael menjawab pertanyan Regan dengan santai,tapi tiba-tiba..
“REX! Dia tidak ada di sini….Regan…Rex..Rex..Hilang?”
“Benar Raf…Rex Tidak ada di sini. Apa jangan-jangan? Dia diculik hantu karena usianya yang paling muda? Atau,karena ucapanmu tadi didengar oleh hantu?”
“Enak saja! ini semua bukan salahku,Gan. Aduh anak itu..Apakah kita harus mencarinya lagi? Apa kita harus berbalik arah untuk menemukan anak itu?” Rafael memulai kepanikannya malam itu yang juga disusul oleh kepanikan Regan.
Di tengah-tengah kepanikan mereka,muncul sesosok orang yang tengah duduk di kursi goyang. Entah siapa orangnya,Rafael dan Regan yakin seratus persen bahwa itu adalah Rex.
“Hahahahaha…Ternyata kau di sana Rex? Aku tahu kau hanya ingin menakut-nakuti kami ‘kan? Hahahaha….Jangan harap kami tidak tahu akal bulusmu itu ya..” Rafael mengendap-ngendap mendekati sosok yang diyakini adalah Rex. Begitu juga yang dilakukan oleh Regan.
Rafael menepuk pundak orang itu. Tapi tidak juga menengok. Sementara Regan menggoncang-nggoncangkan kursi goyang itu sambil sesekali meledek penunggunya.
“Rex,udahan ya ngelawaknya. Terus,darimana kamu dapat kostum ala Kapten van Deep kaya gini?”
Astaga! Mendengar kata ‘kostum ala Kapten van Deep’ saja membuat Regan menutup mulutnya.
“Raf Raf…Kita tinggalin dia aja yuk!”
“Maksudmu apa? Kamu mau meninggalkan Rex di sini? Wah,bukan setia kawan itu namanya Gan..”
“Bukan itu maksudku…Kurasa…Dia bukan Rex..Tapi…”
Rafael tahu apa maksud sahabatnya itu. Perlahan,ia melihat wajah seseorang yang disangkanya adalah Rex.
“Eh,bukan Rex ternyata..hehe..” Rafael cengar cengir sendiri setelah melihat bahwa itu bukan Rex,melainkan..
“Lalu..kkaalauu…bukk..bukan Rex..SSiiapp..aaa Raff?
“Tapi janji ya! Setelah aku bilang ini,kita harus siap-siap kabur…”
“Kapten van Deep.”,lanjut Rafael seraya menarik tangan Regan untuk segera kabur meninggalkan tempat itu.
BRUK!!
“HWAAAA!!!!!” Regan dan Rafael berteriak bersamaan setelah menubruk dua orang yang berasal dari arah yang berlawanan.
“Hah? Rafael? Regan?” Audy membelalak kaget mendapati kedua sahabtanya tersebut.
“Huwaa..Rex ternyata bersama Audy!”,teriak Rafael tak kalah kencang dengan teriakan sebelumnya.
“Iya. Kenapa kalian kaget begitu? Aku dari tadi baik-baik kok sama Audy setelah kalian tinggal lari tadi.”
Tak ingin berbasa basi lagi,Regan menceritakan semua kejadian yang dialaminya tadi yang sukses memancing tawa Audy dan Rex. Sontak saja Rafael dan Regan menatap mereka dengan tatapan kesal.
“Lalu,bagaimana cerita pertemuanmu dengan Rex?”,tanya Rafael.
“Setelah kalian tinggal,Rex mencari-cari kalian sampai kemana-mana. Tapi malah bertemu denganku. Hahaha..Ya sudah,ayo kita cari Romeo.”
“Tidak usah repot-repot mencariku. Aku sudah di sini..” Romeo berdiri dengan rasa kepercayaan diri yang tinggi dengan membawa pedang yang ia temukan tadi. Membuat keempat temannya merasa lega karena beban mereka untuk mencari Romeo telah hilang.
“Satu lagi misi kita. Mengusir hantu Belanda itu.”
“Tunggulah Romeo. Kami masih lelah. Toh tanpa dipanggil Kapten van Deep juga muncul sendiri. Eh.”
Rafael menutup mulutnya yang menurutnya sangat lancang. Bahkan rasa was-was kini tengah menyelimutinya. Bagaimana jika ucapannya diamini oleh teman-temannya?

“Eh,ada apa kalian semua menatapku seperti itu?”,tanya Audy yang merasa risih dipandangi seperti itu.
“Ini sudah jam setengah dua. Dan misi kita hanya sampai jam tiga nanti. Ayo segera panggil hantu itu..” Ajak Romeo.
“Kau fikir gampang? Bagaimana cara memanggilnya?”,semprot Audy.
“Nah,aku menemukannya di internet. Alternative pertama,untuk memanggil hantu kita bisa—“
Perkataan Regan terpotong seketika. Membuat keempat kawannya bingung. Dan bahkan lebih bingung ketika Regan menunjuk-nunjuk ke arah belakang keempat kawannya tersebut.
Ada apa? Ada siapa di belakang mereka berempat?
Hingga jawaban dari pertanyaan menyeramkan itu terjawab sudah dengan menolehnya keempat kawan Regan tadi.
“Oh My God. Kapten lagi. Hehe…” Sekuat mungkin Rafael memaksakan untuk tenang,tapi tetap tidak bisa. Ingin lari? Juga tidak bisa.Kakinya terlanjur kaku. Begitupun dengan keempat kawannya.
“Ehm…Tenang. Semua dimohon tenang.”,titah Audy.
Entah apa rencana Audy. Tapi jika dilihat dari perintahnya,kawan-kawannya dapat membaca rencana Audy.
“Loh? Kemana Kapten van Deep tadi? Aaa….Hilang lagi.”,geram Audy.
“Disss….sini….” Rafael,Regan,dan Rex menunjuk arah belakang mereka. Memberikan Audy petunjuk akan dimana keberadaan Kapten van Deep yang dicarinya tadi.
“Kapten..Lepaskan pundak Regan…Regan tidak kuat lagi menahan takut…” Bukannya malah dilepaskan,tapi Regan malah dapat pelototan dari hantu Belanda tersebut.
Trio R boleh merasa takut,tapi tidak untuk Audy dan Romeo.
“Maaf Kapten van Deep. Kami tidak bermaksud mengganggu Anda. Kami hanya—“
“Saya sudah tahu tujuan kalian kemari. Dan saya tidak akan melukai kalian semua. Karena saya yakin kalian anak baik-baik.”,ucap hantu Belanda itu dengan logad khasnya.
“Saya yakin kalian tulus menghadapi tantangan ini. Saya yakin setelah kalian menemukan benda-benda peninggalan saya,kalian semua akan mengembalikannya ke pihak museum. Tidak seperti orang-orang yang gagal menghadapi tantangan ini dulu. Mereka mengikuti ini hanya untuk mengambil barang-barang peninggalan saya untuk dijual secara tidak resmi.”
Romeo cs bingung untuk menanggapi cerita hantu Belanda tersebut. Mereka baru mengetahui penyebab kegagalan beberapa peserta dalam tantangan ini.
“Saya justru ingin berterimakasih kepada kalian semua anak-anak. Dan saya yakin kalianlah pemenangnya.”,lanjut hantu Belanda itu.
“Tapi Kapten,misi kami belum selesai. Kami juga harus—“ Romeo tak dapat melanjutkan kata-katanya lagi.
“Saya tahu anak-anak. Kalian harus mengusir saya dari sini ‘kan? Baiklah,saya akan pergi dan tidak akan kembali lagi. Sekarang,saya sudah tenang karena benda-benda peninggalan saya sudah dibawa oleh orang yang tepat.”,hantu itu tersenyum kepada Romeo cs. Membuat mereka lega seketika.
Dan arwah Kapten van Deep itu hilang secara perlahan. Itu menandakan bahwa misi Romeo cs telah selesai.

SKIP
“Wah…Sungguh luar biasa sekali pemirsa.. Tim dari Romeo cs telah berhasil menaklukan tantangan pada Ghost Challenge ini. Ini di luar dugaan. Bisakah salah satu dari kalian menceritakan kesan-kesan apa yang kalian dapat dalam tantangan ini?”
“Ehm…Kesan kami hanya sederhana. Begitu ketakutan dan sangat tegang.”,jawab Regan.
“Dan kami bisa mengambil makna dari tantangan ini. Bahwa sedalam apapun kita menyimpan niat buruk,maka akan tetap terlihat juga pada nantinya. Entah kapan waktunya. “,tambah Audy seraya tersenyum menghadap kamera.
Semenjak keberhasilan mereka menaklukan tantangan itu,nama kelima sekawan itu mendadak menjadi terkenal. Bukan hanya terkenal di seluruh penjuru kampus,melainkan seluruh penjuru kota. Dan tak lupa pula,rasa bahagia juga menyelimuti hati Romeo. Berkat ialah keempat kawannya dapat kuliah lagi. Luamayan bukan? Hadiah sebesar 1 Milyar rupiah hanya dibagi dengan lima orang saja?


 -END-

Komentar